A. KONSEP HASIL
Hasil (Return) dapat dipandang
sebagai penghargaan untuk suatu investasi.
B. UNSUR – UNSUR
Hasil dari suatu investasi
terdiri dari dua unsur yaitu :
1. Penghasilan Berjalan
(Current Income)
Adalah penghasilan periodik
yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang
bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti : bunga obligasi, deviden
dari saham, sewa dari real estate.
2. Capital Gain - Capital
Loss
Capital gain berupa kenaikan
nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.
Capital Loss berupa penurunan
nilai karena harga jual investasi lebih rendah dari harga belinya
C. TINGKAT HASIL
Tingkat hasil (level of return)
yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi tergantung dari berbagai
faktor, yaitu :
Sifat – sifat internal : seperti jenis wahana investasi, cara
pembelanjaannya, klien dari emiten, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.
Kekuatan Eksternal , seperti perang, resesi, peraturan baru,
kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga
berpengaruh terhadap tingkat hasil.
Inflasi : pengaruh positif terhadap jenis
wahana invesatasi seperti real estate, dan pengaruh negatif jenis wahana lain,
seperti obligasi dan saham.
D. PENGUKURAN HASIL
Pengukuran gasil dari suatu
investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan atau capital-gain
(loss). Dalam hal ini, tiga faktor utama memegang peranan penting yaitu :
1. Bunga
Bunga sebagai hasil dasar bagi
penabung, cara perhitunga bunga ada 2 cara yaitu :
A. Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayarkan hanya pada saldo aktual
selama jumlah waktu aktual dana yang bersangkutan ditabung.
B. Bunga Majemuk, yaitu bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal
maupun pada setiap bunga yang terpupuk dari satu periode ke periode berikutnya.
2. Hasil Selama Periode
Investasi Ditanamkan
Dalam perhitungan jumlah hasil
investasi, maka seluruh hasil baik yang terealisir maupun potensial, baik yang
positif maupun negatif harus diperhitungkan. Seluruh hasil yang diperoleh
selama periode dimana suatu investasi dipegang/ditahan/ditanam disebut hasil
periode penanaman (holding period return/HPR)
3. Nilai Waktu dari Uang
Pada dasarnya, makin cepat
investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan
untuk menginvestasikannya dan memperoleh tambahan hasil hampir selalu ada.
a. Nilai Mendatang (Future
value)
adalah jumlah dimana deposit
sekarang akan tumbuh selama satu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan
bunga majemuk.
b. Nilai Sekarang (Present
Value)
adalah
kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu
jumlah yang akan diterima dimana datang. Tingkat bunga untuk menghitung nilai
sekarang disebut tingkat diskon (discount rate).
c. Nilai Sekarang dari suatu
aliran penghasilan
jumlah yang akan diterima
mendatang bisa berupa satu jumlah sekaligus (single lump sum) atau suatu aliran
(stream) yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari
suatu investasi.
Aliran penghasilan tersebut
bisa berupa aliran campuran (mixed stream) dimana penghasilantahunan tersebut
jumlahnya tidak selalu sama dan dimana penghasilananuitasnya selalu sama.
d. Investasi yang layak
Suatu investasi dianggap layak
apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat diskon tertentu) sama
atau melebihi (nilai sekarang) daripengeluaran; dimana pengeluaran (harga beli)
dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya
dianggap sama.
e. Yield
Yield dari suatu investasi
adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang daripenerimaan (benefit) tepat sama
dengan pengeluaran investasinya (cost).
E. RESIKO
Risiko
adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda dari nilai
yang diharapkan.
Sumber – sumber resiko :
1. Risiko Bisnis
Yaitu
derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar
investor berupa bunga, dividen, sewa, dan hasil lainya, karena maju mundurnya
suatu perusahaan atau kekayaan dimana investor memiliki investasi.
2. Resiko Finansial
Yaitu Resiko yang berhubungan
dengan kombinasi pembelanjaan hutang dan penyertaan/ modal untuk membelanjai
suatu perusahaan, makin besar proporsi hutangnya makin besar resikonya.
3. Resiko Daya Beli
Yaitu kemungkinan perubahan
tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya paralel dengan tingkat
harga (saham, properti) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang
investasi yang memberi hasil tetap (tabunga, obligasi) akan disenangi pada
periode penurunan tingkat harga.
4. Resiko Suku Bunga
Yaitu resiko perubahan suku
bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan
hasil tetap (obligasi).
5. Resiko Likuiditas
Yaitu resiko sulitnya likuidasi
suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak ; pada umumnya wahana
investasi yang diperdagangkan dipasar tipis, dimana permintaan dan penawaran
kecil (seperti tanah dilokasi terpencil) cenderung kurang likuid dari pada yang
diperdagangkan dipasar luas/besar)
6. Resiko Pasar
Yaitu resiko
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti : peristiwa politik, ekonomi,
sosial, selera dan preferensi investor.